NDUGA - Cinema 433 Julu Siri, sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh Satuan Tugas Yonif 433/JS di Pos Mbua, Kabupaten Nduga merupakan contoh inovatif dari penggunaan ruang terbengkalai untuk menciptakan pusat hiburan yang menyediakan pengalaman menonton film yang setara dengan bioskop di kota besar. Khususnya di daerah yang terbatas akses hiburan dan informasi akibat keterbatasan Internet dan listrik.
Mayor Inf Alfredi Rumanjaya, Wakil Komandan Satuan Tugas Yonif PR 433/JS dan Komandan Pos Mbua, mengambil inisiatif untuk mendirikan Cinema 433.
Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi dan meningkatkan wawasan, terutama di kalangan generasi muda, serta mencegah pengaruh negatif dari kelompok-kelompok tertentu yang mungkin mencari simpatisan di komunitas lokal.
Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin, terutama pada hari libur sekolah (Sabtu-Minggu), memberikan hiburan sekaligus wawasan melalui film dan video yang disajikan.
Film dan video yang ditayangkan di Cinema 433 khususnya berfokus pada tema pendidikan, nasionalisme, dan cinta tanah air. Materi ini meliputi cara hidup sehat, sejarah perjuangan Indonesia - dengan fokus khusus pada Papua, edukasi kesehatan masyarakat, serta berita terkini baik dari dalam maupun luar negeri.
Cinema 433 bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, khususnya di kalangan anak-anak, melalui pemutaran video yang berkaitan dengan sejarah dan perjuangan Indonesia. Ini juga bertujuan untuk memberikan informasi terkini, memotivasi, dan membangkitkan semangat belajar melalui film pendidikan, serta menyediakan edukasi tentang pola hidup sehat kepada masyarakat.
Respon masyarakat terhadap Cinema 433 sangat antusias, dengan partisipasi beragam lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang tua. Ekina Humangge, seorang anak yang tinggal dekat Pos Satgas, menyatakan kegembiraannya, "Kami sangat suka nonton film, ini jadi hiburan untuk kami."
Keberhasilan Cinema 433 dalam menyajikan hiburan sekaligus pendidikan menjadikannya model yang berharga untuk inisiatif serupa di wilayah lain, " pungkasnya. (*)